Perbanyak Bibit Mangrove Untuk Penyemayan
RBI dan Pari Terus Menjaga Kelestarian Alam Demi Masadepan Bumi
Rumah Bakau Indonesia (RBI) bersam Komunitas Penjelajah Alam Kepri (Pari) terus meperbanyak bibit Mangrove (Bakau) untuk penyemain agar keberlangsungan bakau tetap terjaga dan terlindungi.
AHMAD YANI - Batam
Pohon mangrove atau masyarakat biasa menyebutnya sebagai pohon bakau atau pohon payau, adalah tanaman yang banyak terdapat di perairan di sekitar garis pantai. Kelestarian pohon bakau kini sering diganggu oleh para pengusaha untuk dijadikan arang.
Senin (17/10) pukul 15.00 WIB, saya mendatangi RBI, merupakan tempat pelestarian mangrove. Untuk bisa mengunjungi RBI melewaji jalan tanah sekitar kurang lebih dua kilo meter dari jalan raya Jenderal S Parman. RBI sendiri berada tepat di Kampung Jawa Tanjungpiayu Laut, dengan melintas bebera perbukitan sekali menyaksikan langsung begitu luasnya hutan bakau yang terbetang luas menghijau mengelilingi pingghir pantai Tanjungpiayu.
Dipenghujung jalan yang dilewati terdapat sebuah pondok dominan berwarna hijau. Pondok tersebut ternyata milik RBI. Di sana saya disambut salah satu angota RBI bernama Agus yang mengenakan celana bola bewarna biru, memakai baju kaos oblong bewarna gelap. Selain Agus juga disambut oleh Nunung Sulistiyanto dari komunitas Pari yang merupakan patner dari RBI.
Untuk mengurus RBI Agus mengaku tidak sendirian, Ia bersam Riki dan Hendara. RBI sendiri digagas oleh Rizaldi, sudah berdiri selama delapan tahun lamanya.
Agus mengatakan tugas RBI adalah menjaga kelestarian hutan mangrove, selain itu RBI juga melakukan pembibitan, penanaman dan menjaga dari ancaman orang-orang yang merusaknya. Setiap hari Agus bersama teman-temannya selalu berpatroli mengelilingi hutan mangrove yang ada di kawasan pinggir pantai Tanjungpiayu Laut menggunakan boat. "Acamannya hanya satu, sering dicuri oleh pengusaha arang," ujar Agus.
Selain berpatroli, Angota RBI dibantu oleh anggota Pari melakukan pencarian buah bakau yang terjatuh untuk memperbanyak bibit. Proses pembibitan bakau berlangsung selama empat hingga enam bulan lamanya. "Selain itu kita juga setiap hari melakukan penanaman bakau dengan cara menyisipkan dibagian hutan bakau yang sudah rusak," kata Agus.
Setiap hari penyemain bibit bakau terus dilakukan tampa henti. Hal itu untuk keberlangsungan pelestariannya. "Penyemain bibit bakau tergantung bunga yang didapatkan di hutan bakau," imbuhnya.
Sementara itu, Nanang yang merupakan Ketua Pari Kepi mengatakan keterlibatnya dengan RBI adalah salah satu kegemarannya serta kecintaannya terhadap pelestarian alam. "Baru bergabung September lalu," kata Nanang.
Nanang mengatakan dalam satu bulan mereka bersam RBI kurang lebih dari 300 bibit bakau ditanam. Untuk pembudidayaan bibit bakau dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan buah bakau untuk dijadikan bibit tanaman bakau yang berasal dari tumbuhan bakau yang jatuh. Pemilihan tempat sangat penting untuk diperhatikan, seperti tanah yang lapang dan datar. "Pastikan terendam air saat pasang, sehingga tidak memerlukan penyiraman," ujar Nanang.
Selain pemilihan tempat, pembuatan bedeng persemaian juga harus diperhatikan, seperti bedeng diberi naungan ringan bisa dari daun dan papan dan sejenisnya, kemudian media bedengan berasal dari tanah lumpur di sekitarnya, dan bedeng dapat dibuat dengan ukuran 1×5 meter atau 1×10 meter dengan ketinggian berkisar 1 meter.
"Untuk pembibitan selalau kita lakukan setiap hari, tergantung buang bakau yang kita dapatkan saat berkeliling disekitar bakau," ungkapnya.
Mamfaat bakau sendiri adalah sebagai penahan dari abrasi pantai, tempat hidup biota laut, dan sumber makanan bagi spesies-spesies yang ada di sekitarnya serta tempat hidup berbagai satwa lain.
"Pelestarin ini untuk generasi kedepannya," ungkapnya.
Recananaya pada 5-6 November 2016 akan mengadakan Saka Kalpatarubatam yakni kegiatan memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) di lokasi RBI Tanjungpiayu Laut dengan agenda acara penanaman bakau, operasi bersih sampah laiut dan pembuatan sarana MCK. "Untuk penanaman bakau bisa 500-1000 pohon," tutup Nanag***
Rumah Bakau Indonesia (RBI) bersam Komunitas Penjelajah Alam Kepri (Pari) terus meperbanyak bibit Mangrove (Bakau) untuk penyemain agar keberlangsungan bakau tetap terjaga dan terlindungi.
AHMAD YANI - Batam
Pohon mangrove atau masyarakat biasa menyebutnya sebagai pohon bakau atau pohon payau, adalah tanaman yang banyak terdapat di perairan di sekitar garis pantai. Kelestarian pohon bakau kini sering diganggu oleh para pengusaha untuk dijadikan arang.
Senin (17/10) pukul 15.00 WIB, saya mendatangi RBI, merupakan tempat pelestarian mangrove. Untuk bisa mengunjungi RBI melewaji jalan tanah sekitar kurang lebih dua kilo meter dari jalan raya Jenderal S Parman. RBI sendiri berada tepat di Kampung Jawa Tanjungpiayu Laut, dengan melintas bebera perbukitan sekali menyaksikan langsung begitu luasnya hutan bakau yang terbetang luas menghijau mengelilingi pingghir pantai Tanjungpiayu.
Dipenghujung jalan yang dilewati terdapat sebuah pondok dominan berwarna hijau. Pondok tersebut ternyata milik RBI. Di sana saya disambut salah satu angota RBI bernama Agus yang mengenakan celana bola bewarna biru, memakai baju kaos oblong bewarna gelap. Selain Agus juga disambut oleh Nunung Sulistiyanto dari komunitas Pari yang merupakan patner dari RBI.
Untuk mengurus RBI Agus mengaku tidak sendirian, Ia bersam Riki dan Hendara. RBI sendiri digagas oleh Rizaldi, sudah berdiri selama delapan tahun lamanya.
Agus mengatakan tugas RBI adalah menjaga kelestarian hutan mangrove, selain itu RBI juga melakukan pembibitan, penanaman dan menjaga dari ancaman orang-orang yang merusaknya. Setiap hari Agus bersama teman-temannya selalu berpatroli mengelilingi hutan mangrove yang ada di kawasan pinggir pantai Tanjungpiayu Laut menggunakan boat. "Acamannya hanya satu, sering dicuri oleh pengusaha arang," ujar Agus.
Selain berpatroli, Angota RBI dibantu oleh anggota Pari melakukan pencarian buah bakau yang terjatuh untuk memperbanyak bibit. Proses pembibitan bakau berlangsung selama empat hingga enam bulan lamanya. "Selain itu kita juga setiap hari melakukan penanaman bakau dengan cara menyisipkan dibagian hutan bakau yang sudah rusak," kata Agus.
Setiap hari penyemain bibit bakau terus dilakukan tampa henti. Hal itu untuk keberlangsungan pelestariannya. "Penyemain bibit bakau tergantung bunga yang didapatkan di hutan bakau," imbuhnya.
Sementara itu, Nanang yang merupakan Ketua Pari Kepi mengatakan keterlibatnya dengan RBI adalah salah satu kegemarannya serta kecintaannya terhadap pelestarian alam. "Baru bergabung September lalu," kata Nanang.
Nanang mengatakan dalam satu bulan mereka bersam RBI kurang lebih dari 300 bibit bakau ditanam. Untuk pembudidayaan bibit bakau dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan buah bakau untuk dijadikan bibit tanaman bakau yang berasal dari tumbuhan bakau yang jatuh. Pemilihan tempat sangat penting untuk diperhatikan, seperti tanah yang lapang dan datar. "Pastikan terendam air saat pasang, sehingga tidak memerlukan penyiraman," ujar Nanang.
Selain pemilihan tempat, pembuatan bedeng persemaian juga harus diperhatikan, seperti bedeng diberi naungan ringan bisa dari daun dan papan dan sejenisnya, kemudian media bedengan berasal dari tanah lumpur di sekitarnya, dan bedeng dapat dibuat dengan ukuran 1×5 meter atau 1×10 meter dengan ketinggian berkisar 1 meter.
"Untuk pembibitan selalau kita lakukan setiap hari, tergantung buang bakau yang kita dapatkan saat berkeliling disekitar bakau," ungkapnya.
Mamfaat bakau sendiri adalah sebagai penahan dari abrasi pantai, tempat hidup biota laut, dan sumber makanan bagi spesies-spesies yang ada di sekitarnya serta tempat hidup berbagai satwa lain.
"Pelestarin ini untuk generasi kedepannya," ungkapnya.
Recananaya pada 5-6 November 2016 akan mengadakan Saka Kalpatarubatam yakni kegiatan memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) di lokasi RBI Tanjungpiayu Laut dengan agenda acara penanaman bakau, operasi bersih sampah laiut dan pembuatan sarana MCK. "Untuk penanaman bakau bisa 500-1000 pohon," tutup Nanag***
Komentar
Posting Komentar