Siswi MAN 2 Batam Juara Nasioanl Olimpiade Halal Lppom Mui 2015

Nada Anisya kelas XI  IPA MA Negeri 2 Batam,  terpilih menjadi juara terbaik dalam olimpiade hahal yang diseggara kan oleh Lppom Mui Nasioanl.

AHMAD YANI- Batam

Pagi itu sekitar pukul  09.00 WIB, saya meluangkan waktu mendatangi sekolah Madrasah Aliyah (MA) Negeri 2 Batam, yang berada di Jalan Golden Prawn, Bengkong, Batam hendak menjumpai siswa yang diketahui berhasil meraih prestasi juara olimpiade halal tingkat nasional.

Kedatang saya disambut hangat oleh Kepala Sekolah MAN 2 Batam, Mulyanto, dan juga didampingi dua murid yang merupakan siswa peraih juara olimpiade tersebut. Nada Anisya dan Jessy Ramadhanty. Kemudian kepala sekolah tersebut memberikan kesempatan untuk berbincang  dengan kedua anak didiknya tersebut yang berhasil meraih prestasi hlal itu.

Nada menuturkan olimpiade yang diikuti mereka adalah merupaka program learning online yang dilaksanakan di seluruh Indonesia yang diikuti sebanyak 3.973 siswa SMA/MA/SMK/ sederajat se Indonesia.

Nada menuturkan MAN 2 Batam membawa kurang lebih ada 10 orang yang telah dibimbing dalam belajar pralomba berlangsung,  Minggu (10/5) bertempat di Aula Poltek Batamcenter, awal pertama ujian babak penyisihan. Untuk Kota Bata pada saat itu dikuiti sebanyak 200 orang.

"Kami diberi 50  jumlah soal diselesaikan dalam waktu 60 menit. Materi yang di ujikan ialah pengetahuan umum, studi islam, pengetahuan halal dan thayyib," ujar Nada.

Setelah melewati babak penyisihan terpilih 100 orang siswa diseluruh Indonesia yang akan mengikuti babak final. Dari 100 orang yang terpilih tiga diantaranya merupakan siswi dari Kepri dalam final olimpiade halal itu. Pertama  yaitu Andi Filza Kintan Rasuna, dari siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri  I Batam, Kedua Jessy Ramadhanty,  dari Madrasah Alaiyah (MAN) Negeri 2 Batam dan ketiga Nada Anisya juga dari MA.

"Kami kembali mengikuti ujian online ada 75 dalam 60 menit selesai,  dengan materi soal yaitu pemahaman Agama, Pengetahuan Umu, Studi Islam Pengetahuan Halal dan Thayyib," terang Nada.

Selain itu, kata  Nada, kami juga diberi penugasan pembuatan artikel berupa reportase di restoran bersertifikat halal di Provinsi masing-masing berdasarkan wawancara/observasi.

"Artikelnya dikirim kepusat secara online juga," ungkap Nada.

Pada babak final hanya Nada sendiri yang mewakili Kepri, sedangkan rekanya Jessy hanya meraih juara satu tingkat Kepri.

Senin (27 /7) dimana hari pengumuman pemenang olimpiade tersebut, dalam pengumuamn itu, Nada berhasil meraih juara dua tinkat nasional. Untuk juara satu berasih diraih oleh Muhammad`Auf Hari dari MAN Insan Cendikia Provinsi Jambi.

Nada mengakui melalui olimpiade tersebut, ia lebih mengetahu restoan mana yg bagus untuk dikomsumi , dan lebih berhati mengkonsumsi makanan.

"Hati-hati degan yang ada juga restoan yang memakai logo halal palsu dia tidak ada logo belum setivikasi tapi udah pasang logo," tututnya.

Untuk memepermudah mengetahui kehalalan restoran, kita bisa lihat di aplikasi Lppom  Mui,  akan keluar nama dan tempat wilayah restoran yang berlabel halal.

Kepala Sekolah MAN 2 Batam, Mulyanto, merasa sagat gembira atas prestasi yang diperoleh anak didiknya meski meraih juara dua ditingkat Nasional.

"Alhamdulilah kita bisa meraih juara, dalam olimpiade tersebut," ujar Mulyanto.

Mulyanto mengakui mengikuti olimpiade tersebut atas undangan yang dilayangkan pihak Mui kepada sekolah, yang mana isi dari surat  mohon peserta untuk mengikuti olipiade halal dengan jumlah peserta bebas.

"Pemenang diumumkan melalui website, Hadiah akan diberikan,  Sabtu (22/8) di Golden View Hotel Batam, Bengkok Laut, " terang Mulyanto.

Istanti Kepala Bidang Pelatihan Sistem jaminan Halal Provinsi Kepri mengakui kigitan tersebut meruapakan kegiatan agenda tahunan Mui."Aca tersebut diikuti 34 Provinsi di Indonesai," ujar Istanti.

Melaui kegiatan tersebut, agar dapat    menumbuhkan pemahamam terhadap generasi bangsa terhadap pemahaman label halal, dan makanan yang halal. *****

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Heri Perajin Knalpot di Batam

Pelajar SMKN 1 Batam Jadi Utusan Indonesia ke Jepang

Berbincang Dengan Erviana Madalina Sutra Dara Muda