Melihat Jejak Peninggalan Kampung Vietnam di Galang
Jadi Objek Wisata Sejarah, Bangunannya Terawat dan Digunakan Masyarakat Sekitar
Jejak sejarah yang ditinggalkan warga Vietnam di Kecamatan Galang masih ada dan terawat hingga kini. Bisa jadi wisata edukatif di Batam.
AHMAD YANI, Galang
Kampung Vietnam, sebuah catatan sejarah yang tak bisa dilupakan, bagi warga Kota Batam, Indonesia bahkan dunia sekalipun.
Kini Kampung Vietnam, menjadi sebuah peninggalan sejarah, sebuah kampung yang penuh dengan tanda tanya dan cerita suka maupun duka.
Biasanya yang pertama disinggahi wisatawan adalah vihara, karena letaknya dekat dengan gerbang utama. Selain itu, vihara tersebut masih difungsikan oleh warga setempat. Ada juga tempat ibadah lainya yang masih berfungsi seperti masjid dan gereja.
"Hingga saat ini fasilitas tersebut masih bagus dan terus digunakan oleh warga setempat," ujar Adnan, ketua museum, Sabtu (15/8).
Tidak hanya itu banyak lagi peninggalan sejarah lainya berupa, rumah sakit, gedung pertemuan, sekolah (saat ini sudah jadi musium, red), tangki produksi air bersih Water Treatment Plant (WTP) , markas brimob, gedung pertemuan, balai latihan, dua kapal warga Vietnam, data penghuni, foto semasa di kampung Vietnam, tanda pengenal, foto-foto guru, peninggalan kerajinan tangan, seperti lukisan boden powell, sulaman dan sejumlah makam.
"Ada juga fasilitas rumah tangga, berupa piring sendok gelas, dll. Selain itu ada fasilitas kantor seperti mesin tik , komputer, telephone, TV, radio, dan peralatan pertanian, yaitu cangkul, penyiram tanaman dll," Kata Adnan.
Dari peninggalan tersbut, kini menjadi bukti sejarah yang telah ditinggalkan dan hanya dapat dikenang.
Adnan menceritakan sejarah singkat Kampung Vietnam dulu merupakan tempat pengungsin warga Vietnam, yang meninggalkan negerinya karena dilanda perang.
Kampung Vietnam terbentuk atas kerja sama antar pihak pemerintah sepeti PBB bekerja sama dengan United Nation High Commission for Refugees (UNHCR).
Luas wilayah kampung Vietnam sekitar 80 hektar persegi. Pada saat itu diketahui jumlah pengunggsi terdata dari tahun 1979-1996. Tercatat selama kurung waktu 16 tahun ada 2500 jiwa termasuk angka kelahiran.
"Galang merupakan kampung ke 2 setelah pulau anambas," ujar Adnan.
Pada awalnya berdasarkan hasil surfe dari pemerintah dan PBB ternyata terpilih lah Pulau Galang menjadi kampung ke dua.
"Sebelum kampung dibuat, mereka masih menyebar diseluruh wilayah Kepri," ungkapnya.
Lebih lanjut Adnan menceritakan, pada tahun 1996 kampung Vietnam di tutup, kemudian diserahkan oleh PBB ke TNI, juga kepemerintah Indonesia. Kampung kembali dibuka lagi pada tahun 2000, setelah pemerintah pusan memberikan kepada Otorita Batam (BP).
"Pada tahun 2000 berubah menjadi Musium Wisata Sejarah Kemanusiaan," unkap Adnan.
Kampung Vietnam ditutup karena selesainya kerja sama, PBB tidak mendanai lagi kampung Vietnam di Pulau Galang.
"Negara mereka sudah aman dan waktu proses pemulangan dilegasinya menjemput ke Batam, dan juga ada program keluar negeri untuk warga Vietnam," ujar Adnan.
Manusia perahu, begitulah julukan yang kerap diberikan kepada warga Vietnam yang datang ke Indonesia, karena datang dengan ribuan perahu. ******
Komentar
Posting Komentar