TERUSIK

Aku mengusap wajah  ketika air mata lelah meneteskan duka
Menepis perjalanan kian memberi wara bercorak riak
Sapa aku dalam tawa luka dalam jiwa
Tubuh, aku merontak mengenang nestapa kian tak akan sirna
Terusik rindu-rindu, mimpi-mimpi akan jadi kenyataan
Mengingat jalan yang hendak ditempuh beragam corak riak
Kemana harus aku sapa bayangan-bayang dikala senja berujung bahagia
Terjang jurang mana yang hendak menjadi rintagan

Aku lalu lalang menyusuri mimpi kian terusik beribu banyak riak
Beribu-ribu persimpangan menghalang jiwaku
Hendak kemana aku melangkah dalam permulaan
Aku terus terusik beragam bentuk hadir dalam pikiran
Masih saja terusik mimpi dalam genggam banyangan
Adakah suram yang aku petik senja nanti
Apakah kebalikan dari semuanya
Ini lah aku yang terus menanati teka-teki mimpi dalam gegaman bayangan
Yang terus terusik beragam corak riak yang menghalang lalu lalang
Terus hadir disetip perjalanan langkah
Yang tak berkesudahan.
                                                                       
Kerinci, 28 Mei 2012

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Heri Perajin Knalpot di Batam

Pelajar SMKN 1 Batam Jadi Utusan Indonesia ke Jepang

Berbincang Dengan Erviana Madalina Sutra Dara Muda