NGILU
Sepengal tanah surga
Dibawah cakarawala
Gunung menjulang
Hamparan sawah menbentang
Angin sepoi sepoi melintasi disekujur
kulit ku
Dingin mengigil
Ngilu
Ngilu
Desa ku mulai terbelengu terendap zaman
Menyayat-sayat
Meregang dendang
Menghentak-rentak
Mengelupas
Puing-puing keserakahan bergeletak
Memangsa pucuk-pucuk tumbuh
Lenyap oleh arus modrenisasi
Tangis tak terlihat lagi
Tawa tak gembira lagi
Hujan kian mengigil
Panas tak teriak
Mata hari suram
Bulan redup manja
Bintag tek lagi berkilau
Tanah subuh kian terkubur
Daun-daun berguguran
Reranting patah
Pohon pun tumbang
Tak ada tempat bergantung
Kala zaman merobohkan yang lalu****
Meregang dendang
Menghentak-rentak
Mengelupas
Puing-puing keserakahan bergeletak
Memangsa pucuk-pucuk tumbuh
Lenyap oleh arus modrenisasi
Tangis tak terlihat lagi
Tawa tak gembira lagi
Hujan kian mengigil
Panas tak teriak
Mata hari suram
Bulan redup manja
Bintag tek lagi berkilau
Tanah subuh kian terkubur
Daun-daun berguguran
Reranting patah
Pohon pun tumbang
Tak ada tempat bergantung
Kala zaman merobohkan yang lalu****
Komentar
Posting Komentar