AKU BERHARAP SERIBU TAHUN LALU

Aku hadir berjuta-juta tahun
Aku mulai letih berkoar-koar seribu jaman lalu
Seribu jalan ku cari hingga menbongkah tanah gersang
Tak satu jua yang peduli
Semua tampak rampung, hening diam bagai patung
Sedangkan aku adalan sisa-sisa dari mereka yang terbuang
Mereka telah buta, diaduk oleh kimilau zaman berpesta poraria
Sadarkah mereka menciptakan mala petaka disekeliling mereka sendiri
Beberapa peringatan sering melanda, mereka jua tidak peduli.
Tapi pada hikayatnya aku lah penyebabnya
Masih jua tak ada yang peduli
Hingga sampai akhirnya Aku masih berupaya merangkul dahi-dahi kering
Waja-wajah yang lusuh di balut peluh di pingir pojok-pojok kota
Aku sampah bercecer digaris jalan merdeka
Tak ada satu kata yang mampu terucap dan tak jua sampai menyapu harap
Hingga aku hening meniti sebuah harapan, sapai padanya jualah sebuah kindahan yang nyata..

Batam, 18 Juni 2014

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Heri Perajin Knalpot di Batam

Pelajar SMKN 1 Batam Jadi Utusan Indonesia ke Jepang

Berbincang Dengan Erviana Madalina Sutra Dara Muda