Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2015

Melihat Jejak Peninggalan Kampung Vietnam di Galang

Gambar
Jadi Objek Wisata Sejarah, Bangunannya Terawat dan Digunakan Masyarakat Sekitar Jejak sejarah yang ditinggalkan warga Vietnam di Kecamatan Galang masih ada dan terawat hingga kini. Bisa jadi wisata edukatif di Batam. AHMAD YANI, Galang Kampung Vietnam, sebuah catatan sejarah yang tak bisa dilupakan, bagi warga Kota Batam, Indonesia bahkan dunia sekalipun. Kini Kampung Vietnam, menjadi sebuah peninggalan sejarah, sebuah kampung yang penuh dengan tanda tanya dan cerita suka maupun duka. Biasanya yang pertama disinggahi wisatawan adalah vihara, karena letaknya dekat dengan gerbang utama. Selain itu, vihara tersebut masih difungsikan oleh warga setempat. Ada juga tempat ibadah lainya yang masih berfungsi seperti masjid dan gereja. "Hingga saat ini fasilitas tersebut masih bagus dan terus digunakan oleh warga setempat," ujar Adnan, ketua museum, Sabtu (15/8). Tidak hanya itu banyak lagi peninggalan sejarah lainya berupa, rumah sakit, gedung pertemuan, sekolah (s...

PERJALAN TAK AKAN USAI

Gambar
Aku tak tahu seberapa jauh aku sudah berjalan, setinggi apa gunung sudah kudaki dan seterjal jalan mana telag aku susuri Aku tak pernah menghitung, jejak yang pernah ku tinggali, samudera mana telah kusebragi dan tebing-tebing mana yang kulintasi Ketika terbit, terbenam matahari pun aku masih tetap berlari mengalahkan bayang Mata tetap terbuka, telinga tetap mendengar, jemari-jemari terus menari memperhitung huruf-huruf, sambil bertanya, tetang apa, siapa, kapan, dimana, kenapa dan bagai mana. Aku tetap terjaga perjalanan ku tak pernah usai hanya malam yang gelap lah yang bisa menghentikan jarak lahkan ku. Batam, 3/8/2015, malam pukul 23.14 WIB.

SAJAK RINDU

Gambar
Rintik hujan berdeting menetes menghalau batas pandang Jumat  (31/7) malam, aku terbujur kaku di pojok bagunan LAM Menyaksikan senandung rindu sajak-sajak penyair tua lihai bergeming Sahdu menerobos sukma rindu Roma-roma berdiri disekujur tubuh Sajak rindu diiringi senandung  musik pemandu ridu  Mencakar kelam, membelai dinginya malam Sambil tertawa dan sorak soraian bertepuk peluh Sajak rindu terucap Sepatah dua patah kata para sastrawan, penyair muda meretas bait-bait sajak terkasih Setiap larik dan baik pun dipersunting, dikawinkan Sajak rindu terkasih pada malam kau membatas hasrat Kau terasing, dalam sukma menggebu ingin berpadu Sajak ridu terkasih aku igin kembali pada pangkuan mu Batam, Jumat, 31/7/2015. Malam  (penonton pembacaan pusi di lam dalam acara hari lahir pusi "kita adalah pusi") LAM adalah gedung Lebaga Adata Melayu Batam