Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2024

IZINKAN KAMI BERTAHAN

: Relokasi Rempang Izinkan kami bertahan meneruskan siswa usia Di tanah negeri tempat kami dilahirkan Izinkan kami rindu pada masa lalu Di tanah ini banyak tersimpan cerita indah Terkubur bersama nisan para pejuang Kami tak dapat lagi berkata -kata Bagaimana cara untuk mempertahankannya Atas tanah kami huni bertahun-tahun Hendak dirampas para konglomerat Bebaskan segala permasalahan Dari intimidasi dan kekejaman zaman Sewenang-wenang kepada rakyat Pada siapa kami bersandar Kami kehilangan nahkoda berlayar Mengarungi samudera kehidupan fana Terombang-ambing di atas ketidak berdayaan Jangan usik kami dari tanah leluhur ini Jangan usir kami dari rahim kami huni Biar kami menjaga marwah tanah ulayat Di bibir pantai anak-anak masih asyik bermain Sesekali hanyut bersama gelombang Mereka senang pada dunianya sendiri Kelak hanya kenangan bisa terbayang Tiada lagi jong berlayar di pantai ...

IA DATANG KEMBALI

: Masalah Kabut Asap yang Tidak Bisa Terselesaikan Ia datang kembali takpernah kuharapkan Mendekap bersama kemarau berkilau dengan derau Melabuhkan nestapa menyiksakan luka menganga Peristiwa serupa ini datang kembali menghampiri negeri Ia datang serupa dupa menembus cahaya terkontaminasi Kabut pekat melanda menebal menghujat batas pandang Hanya gelap terasa menyelimuti selaput mimpi Wajah- wajah bersedih bertengger di dinding nadi Ia sudah mengepung mengelilingi cakrawala Mengoyak-ngoyak samudera harapan jiwa Kini tiada bisa lagi berpandang-pandangan Hanya bisa bertahan menunggu bala bantuan Meminta suatu keajaiban memberi ruang kebebasan Asapnya berkabut menjadi asupan anak negeri Para pelajar berhenti melangkah geraknya patah Melongak-longok di pinggir pengharapan Dalam doa dadanya sesak terkatup-katup Menembus kabut kental bergulung-gulung Mengikat bulan bersinar munculnya t...