DENDAM
Menatap wajah bergeming air mata
Pada luka tak
pernah sirna
Ia merebak
diantara dendam
Menatap bagi
musuh
Melawan bagai
busur
Menancap bagai
tombak
Menebas empas, bagai golok
Menusuk bagai
perigi
Menetak badai
Menerjang ombak
Ia perkasa, tak
satu pun terluka
Ia tak jatuh
Ia belari
Ia rindu
Ia tak malu
Ia haus
Akan darah
dihisap habis
Batam, 19 Mei 2014
Komentar
Posting Komentar